Armando (Dido) Mundur dari GT Radial. GT Radial Ganti Pembalap

Armando (Dido) Mundur dari GT Radial. GT Radial Ganti Pembalap

M. Rulli Armando atau yang lebih sering dipanggil Dido ini lebih terkenal sebagai drifter. Masuk dalam dunia balap drift sejak tahun 2010 dan beberapa kali ikut dalam ajang drift Internasional. Dan sejak tahun 2013, Dido masuk dalam jajaran drifter pro yang di support penuh oleh GT Radial yang berdiri dibawah PT. Gajah Tunggal Tbk. Dan termasuk pada tahun 2016 ini. Namun sayang satu minggu setelah penandatanganan surat kontrak dengan GT Radial, Dido mengundurkan diri dari support GT Radial.

Lho..kenapa..

Bermula saat Dido mengendarai motor melalui daerah Labak Bulus, Jakarta Selatan. Saat itu dia dengan kecepatan sedang menikung di daerah blind corner, dan disaat itulah Dido disambut dengan motor dari arah berlawanan yang sedang ingin mendahului di tikungan itu.

Singkat cerita, motor rusak parah dan tulang kering kaki kanan Dido patah.

Setelah menjalani oprasi ringan dan tulang yang harus di Pen, Dido dinyatakan tidak boleh melakukan kegiatan berat menggunakan kaki kanannya selama (setidaknya) kurun waktu 4-6 bulan. Dan untuk masa recovery hingga penarikan Pen membutuhkan waktu 10-12 bulan.

Yup, alasan utamanya adalah patahnya kaki Dido yang tidak memungkinkan dirinya mengikuti seri-seri balapan drift pada tahun 2016.

Secara terbuka Dido yang juga mantan kekasih dari Alinka Hardianti ini memohon maaf atas pengunduran dirinya dari tim GT Radial kepada PT. Gajah Tunggal Tbk di media sosial (Path).

Dan hal itu ditanggapi positif oleh bapak Leonard Gozali yang merupakan Group Brand Manager PT. Gajah Tunggal Tbk (Domestik & Asean). Manager yang lebih sering di sapa pak Leo ini memang menyangkan atas kejadian ini namun juga dapat memaklumi. Lebih dari itu beliau juga memberi semangat Dido untuk dapat pulih kembali seperti semula.

Namun cerita tidak berhenti disitu saja. Dido merasa bertanggung jawab atas kejadian ini dan mengajukan seseorang pengganti dirinya yang dapat turun disetiap seri drift tahun 2016 ini.

Rocca Schwarze, nama yang tertulis dalam email Dido kepada pak Leo. Rocca yang merupakan pembalap berbakat dari kelas Drift Star ini terkenal dengan driftingnya yang rapi dengan BMW E36 garapan K18 engineering milik Jureq.

Sejak pertama kali dia turun event drift pada Drift War 2015 lalu, FASTNLOW sudah melihat bakat juaranya. Tidak melihat dari Dido dan Jureq sebagai mentornya, namun gaya driftingnya cukup menarik perhatian, lebih-lebih dia dapat juara 3 di kelas Drift Star di event perdananya dan juara 1 dikelas yang sama pada ajang AMF 2015 seri terakhir kemarin.

Pagi ini Rocca yang di temani oleh ayahnya dan Dido telah menghadap pak Leo di kantor GT Radial Wisama Hayam Wuruk lt 10. Dan disanalah Rocca mendapat kepastian tentang keikut sertaannya masuk dalam salah satu pembalap drift yang disupport GT Radial.

Dan keputusannya secara resmi Rocca masuk dalam squad GT Radial Drift Team untuk tahun 2016 ini. Hal itu mengingat bahwa visi misi GT Radial yang ingin membesarkan dunia motorsport Indonesia, sekaligus terus memberikan dukungan bagi proses regenerasi Motorsport Indonesia. “Tentunya dari GT Radial tidak hanya memberi support secara material saja ke pada Rocca namun juga dapat membentuk mental dan membesarkan namanya” ujar pak Leo saat diwawancarai di tengah penandatanganan kontrak GT Radial dan Rocca.

Begitu pula dengan Rocca yang merasa bahagia diberi kepercayaan oleh GT Radial dan Dido untuk bisa maju kedalam dunia drift yang lebih professional. “Saya akan berusaha yang terbaik atas kepercayaan yang sudah diberikan kepada saya” ujarnya bahagia.

Rocca yang masih berumur 17 tahun dan duduk dibangku SMA ini termasuk orang yang beruntung. Menurut informasi dirinya hingga saat terakhir masih mencari mobil untuk bisa di garap untuk berkompetisi di kelas rookie pada ajang Drift War pada bulan april esok. Dan beruntungnya Dido tidak hanya “memberikan” hak supportnya kepada Rocca namun ia juga dipinjamkan mobil Cefiro bermesin 2JZ milik Dido untuk musim balap 2016 ini.

Luar biasa, dan pak Leo sedikit menambahkan bahwa tidak tertutup kemungkinan pada tahun selanjutnya GT Radial akan terus mensupport Rocca demi pengembangan prestasinya.

Akhir kata dari om Ronald, sang ayah, sangat bahagia atas kepercayaan yang diberikan kepada sang anak, semoga Rocca dapat membuktikan kepada kita semua dengan prestasinya kedepan dan tentunya bisa meramaikan dunia drifting Indonesia dengan munculnya drifter baru seperti Rocca.

Memang ada hikmah dibalik musibah, ada kebagiaan tersendiri dibalik kesedihan.

 

Sumber:

http://fastnlow.net/armando-dido-mundul-dari-gt-radial-gt-radial-ganti-pembalap/